JAKARTA - PT Research In Motion (RIM) yang memproduksi BlackBerry ternyata tidak ambil pusing dengan banyaknya produk BlackBerry yang dijual di pasar gelap (Black Market) di Indonesia.

Seiring dengan makin populernya BlackBerry, penjualan smart phone buatan RIM di pasar ilegal pun ikut merebak. Namun, RIM tidak mau terlalu menanggapi maraknya penjualan ilegal tersebut. Pasalnya, mereka masih mempercayakan hukum di Indonesia.

"PT RIM melakukan penjualan tidak langsung ke berbagai operator, dan kami yakin baik operator maupun hukum yang berlaku di Indonesia akan menindaknya," tegas Adele Beachey, Regional Director of Asia Pasific Research in Motion, usai peluncuran produk terbaru BlackBerry, di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (20/1/2009).

Meski begitu, Adele menyayangkan tindakan penjualan ilegal tersebut. Walaupun penjualan langsung melalui operator dianggap faktor utama terjadinya penjualan ilegal, RIM tetap akan melanjutkan metode penjualan seperti sekarang.

"Saat ini, kami menjalin hubungan baik dengan operator. Dan kerjasama ini akan bersifat jangka panjang," sambung Adele.

Kendati demikian penjualan BlackBerry tergolong bagus, bahkan smarphone ini mampu menggeser dominasi ponsel pintar besutan Nokia, Communicator. Sayang, RIM enggan mengungkapkan berapa data mengenai penjualannya di Indonesia. Menurut Adele, Indonesia memiliki konsumen yang unik seperti Singapura, China, dan Hongkong.

"Penilaian di RIM tidak pernah berdasarkan pada satu negara saja, tetapi secara regional," pungkas wanita ramah ini.

Yang jelas, RIM yakin BlackBerry akan semakin sukses, dan menjadi smartphone nomor satu di Indonesia. Untuk diketahui, pada kuartal ketiga BlackBerry berhasil menjual 21 juta unit secara keseluruhan. Dan untuk pasar Asia Pasifik, setidaknya ada 1 juta pengguna baru yang mengggunakan BlackBerry.