JAKARTA - Lebih dari 88 persen CIO dan CEO setuju bahwa selama 40 tahun terakhir data center yang memotori perekonomian dunia telah berkembang menjadi sebuah sistem interkoneksi yang kompleks.

Selanjutnya, lebih dari 33 persen CEO dan CIO meyakini bahwa dalam kurun waktu dua hingga lima tahun ke depan data center mereka tidak akan mampu lagi mengikuti perkembangan kebutuhan layanan dan aplikasi. Beberapa diantaranya bahkan sedang merencanakan pengkajian yang preventif.

Di antara CIO yang diwawancarai, hampir setengahnya, sekira 47 persen, merencanakan untuk mengurangi jumlah data center melalui transformasi dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Hal ini mencakup perbaikan teknologi, peningkatan produktivitas, memperkecil biaya operasional dan mengurangi biaya pengelolaan.

Menurut 37 persen dari CIO yang disurvei, pertimbangan biaya menjadi salah satu faktor yang mendorong transformasi data center. 33 persen CIO menyatakan kepeduliannya mereka terhadap perbaikan kinerja, reliabilitas, serta kelangsungan bisnis.

Sebagian besar CIO mengantisipasi bahwa manfaat terbesar transformasi data center akan menjadikan mereka lebih mampu lagi dalam memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas data center di masa datang, diikuti dengan biaya operasional yang lebih rendah.

Menurut siaran pers HP, lebih dari 67 persen CEO berharap untuk melihat perolehan kembali hasil investasi dari transformasi data center dalam waktu dua tahun.

Menurut para responden, tiga faktor terburuk yang harus diatasi dalam proses transformasi adalah kurangnya modal utama untuk menginisiasi proyek atau investasi awal, kekhawatiran akan risiko pergerakan dan migrasi, dan gangguan lain yang potensial menyerang bisnis.

Sementara itu, lima puluh delapan persen CEO dan lima puluh dua persen CIO sangat sependapat bahwa transformasi data center merupakan keputusan CEO yang dijalankan oleh sebuah tim. "CEO harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan menyediakan suatu inisiatif pada proses transformasi data center," tukas salah seorang CIO di Jepang.

Sedangkan yang lain melihat keterlibatan lini bisnis (LOB) dalam implementasi dan fase uji coba sebagai faktor yang sangat menentukan bagi kesuksesan sebuah transformasi.

"Dari perspektif bisnis, mereka (para eksekutif LOB) adalah klien kami. Oleh karena itu, mereka perlu diyakinkan bahwa solusi yang kita desain adalah sesuai dengan kebutuhan mereka di masa mendatang. Jika kebutuhan mereka meningkat dengan cepat, maka solusi yang kami hadirkan harus memenuhi kebutuhan mereka," kata salah seorang CIO di Inggris.