BEIJING - China secara terang-terangan membantah tuduhan Amerika yang menganggap China telah melakukan aksi hacking terhadap beberapa komputer milik pemerintahan Amerika.

"Mana buktinya? Apa kami terlihat seperti negara yang memiliki teknologi secanggih itu? Saya tidak percaya dengan tuduhan tidak berdasar itu," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang, seperti dikutip melalui Associated Press, Jumat (13/6/2008).

Dua orang senior dari partai Republik yang menjabat sebagai komite hubungan luar negeri mengatakan bahwa komputer di kantor mereka telah di-hack oleh pekerja yang berasal dari China. Kedua pejabat yang dikenal sebagai pengkritik kebijakan hak asasi manusia di China itu mengatakan bahwa komputer-komputer yang di-hack berisi informasi penting mengenai protes-protes politik tersebut.

Menurut salah satu pejabat tersebut, empat unit komputer mereka telah diserang sejak awal tahun 2006. Bahkan dua buah komputer yang terletak di kantor cabang HAM berhasil diserang sejak Desember 2006 dan Maret 2007.

Qin juga meyakinkan pihak Amerika bahwa pemerintah China tidak pernah mendanai proses penyerangan komputer di luar negara mereka. Bahkan Qin mengatakan bahwa China merupakan juga menjadi korban dari kejahatan dunia maya.

"Sebaiknya masyarakat di Amerika tidak perlu terlalu khawatir. Mereka seharusnya lebih meningkatkan rasa saling pengertian, saling percaya dan mempererat hubungan antara Amerika dan China," papar Qin.

Pejabat hukum di Amerika saat ini sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan China dalam aksi hack tersebut. Mereka yakin para pejabat China telah berhasil menyalin semua data-data jaringan mereka melalui laptop yang dibawa pejabat Amerika saat mereka berkunjung ke China pada Desember lalu. Informasi yang tercuri inilah yang dianggap Amerika telah digunakan China untuk meng-hack komputer mereka.

China tetap bersikukuh menganggap diri mereka tidak bersalah. Bahkan China menganggap tuduhan tersebut tidak berdasar.